wirausaha online

24 November, 2010

Gelar Doktor di usia 83 Tahun...(Ina Ka'u Mary)


Siti Maryam Salahuddin membuktikan usia bukan halangan untuk mengukir prestasi.Kemarin nenek dari lima cucu ini resmi mendapat gelar doktor filologi dari Universitas Padjajaran,Bandung.


SENYUM terus mengembang dari bibirnya. Matanya berbinar menyiratkan bahagia.Tak terlihat sedikit pun lelah pada wanita sepuh ini meski baru saja menjalani upacara wisuda.Sebaliknya,pancaran semangat membara yang ada.

“Sekolah harus tinggi,itu prinsip saya. Jika memang masih mampu, ilmu harus dicari,” ujar Siti Maryam di Unpad kemarin. Putri ke-6 Sultan Bima terakhir Muhammad Salahuddin ini pantas berbahagia. Perjuangannya yang tak kenal lelah berbuah manis. Dalam upacara wisuda itu,dia juga mencatat rekor sebagai wisudawan tertua sepanjang sejarah Unpad. Bagi istri almarhum S Rahmat ini, pencarian ilmu tidak mengenal batas. Ilmu harus terus dicari hingga manusia tidak lagi bisa berlogika dan bernalar. Karier akademik wanita kelahiran 13 Juni 1927 ini cukup panjang. Pada kurun waktu 1953–1960 dia menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) dan master (S-2) bidang hukum di Universitas Indonesia.

Saat menyelesaikan pendidikan master, ibu tiga anak dan lima cucu ini sempat menjabat sebagai staf ahli di Departemen Kehakiman (Depkeh) pada 1957– 1964.Tidak hanya di pemerintahan, Siti Maryam mengepakkan karier politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1987– 1992 dan anggota Komisi II DPR era 1992– 1997. Berbagai kesibukan inilah yang menyebabkan dia tak lagi melanjutkan studinya. Namun, semuanya berubah pada 2007 silam.Maryam yang aktif sebagai Anggota Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) terus bergulat mengumpulkan naskah kuno yang sebagian besar peninggalan Kerajaan Bima.

Maryam bahkan memiliki museum naskah yang dinamakan Museum Samparaja. “Suatu ketika ada orang Padjadjaran (Unpad) yang mengunjungi Bima dan bertemu dengan saya. Mereka tertarik dengan naskah-naskah kuno itu, kemudian meminta saya untuk meneruskan studi,” ungkap Maryam. Dia setuju.Wanita berdarah biru ini lantas mengambil program Doktor by Researchdi Unpad.Dalam menyelesaikan studinya, Maryam terpaksa harus bolak-balik terbang Mataram–Bandung.

“Capek.Tapi, ini perjuangan. Akhirnya saya berhasil mempertahankan disertasi dan meraih gelar doktor,” ujarnya bangga. Dekan Fakultas Sastra Unpad Dadang Suganda sangat bangga sudah melahirkan doktor yang berusia tua namun memiliki kualitas yang mumpuni.“Beliau benarbenar hebat. Kami sangat mengapresiasi dan hormat. Bahkan, pada sidang doktoralnya, dia presentasi sambil berdiri. Luar biasa,”ucapnya. Salah satu kolega Maryam, Saleh Umar, mengaku sangat kagum terhadap prestasi yang diraih Maryam.“Kira-kira 70 tahun yang lalu, dia berhasil membebaskan dirinya dari belenggu adat istana Bima yang cukup ketat hingga hijrah ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan,”tutur Saleh.

Meraih gelar doktor di usia 83 tahun, ungkap Saleh, jelas bukan hal mudah.“Ini membuktikan bahwa dia memang pejuang tanpa menyerah dan pantas dijuluki Kartini sejati di era Milenium ini,” ujar Saleh. (krisiandi sacawisastra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klub Bisnis Internet Berorientasi Action