wirausaha online

05 Maret, 2009

Kasus Foto Bugil di IPDN



JAKARTA - Kasus foto bugil yang diduga dilakukan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjadi bentuk keprihatinan terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Terlepas dari siapa yang mengedarkan foto syur itu, yang jelas perilaku praja asal Pupua yang tengah beradegan mesum ini tidak bisa diterima secara intelektual, logika dan estetika pendidikan.

Pakar pendidikan Dr Arief Rahman mengatakan, tindakan praja IPDN seperti ini bisa jadi dikarenakan adanya komponen pendidikan yang tidak berkembang sebagaimana mestinya."Dalam pendidikan ada lima komponen yang harus dibina pada anak-anak," kata Arief Rahman saat berbincang dengan okezone, via telepon, Kamis (5/3/2009).

Komponen pertama adalah spirutual, yakni kenyakian terhadap ajaran agama. Kedua, emosional yang berperan dalam mengembangkan kepribadian yang stabil dan terkendali. Ketiga, perkembangan intelektual untuk dapat berpikir secara rasional berdasarkan ilmu pengetahuan. Keempat, perkembangan sosial yang menentukan kemampuan dalam membangun interaksi dan kerja sama dengan lingkungannya. Kelima, perkembangan jasmani yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang sehat.Menurut Arief, apabila terjadi kasus yang menyimpang pada anak, itu menunjukkan adanya komponen pendidikan yang harus ditanamkan itu tidak berjalan baik. "Melihat kasus pelajar IPDN, lebih disebabkan tidak berkembangnya komponen spritualitas," ujarnya.

Komponen lain, yang harus diperhatikan dalam pendidikan anak adalah keseimbangan antara belahan otak kiri dan otak kanan. "Otak kiri berperan dalam kedisipilinan, sedangkan otak kanan mengembangkan kreativitas. Apabila terjadi ketidak seimbangan otak kiri dan kanan anak bisa jadi kreatif tapi dalam mengekpresikannya menjadi keliru karena menabrak etika dan moralitas seperti kasus praja IPDN," pungkasnya. (ful)
(okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klub Bisnis Internet Berorientasi Action