wirausaha online

12 April, 2009

Investasi Keluarga = Sillaturrahmi


SESEORANG mengatakan investasi terbesar bukanlah pada uang tetapi keluarga. Mungkin yang dikatakannya benar, karena suatu saat nanti ada yang tak bisa dibeli oleh uang. Lalu apa ya, yang dimaksud dengan investasi keluarga itu sebenarnya? Jawabnya ada di media perempuan.
Secara singkat investasi keluarga bisa dikatakan dengan tetap menguatkan tali hubungan antara satu dan anggota lainnya atau biasa disebut dengan menjalin tali silaturahmi. Memang terdengar biasa dan kurang menarik, tapi dibalik kata itu tersimpan makna yang begitu besar.
Bagi orang timur seperti Indonesia, keluarga masih menjadi bagian terpenting dalam kehidupan seseorang, seperti pengambilan keputusan. Ada pula momen-momen penting di mana seolah-olah, berkumpul bersama keluarga adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan, seperti hari besar keagamaan.
Budaya ini seolah sudah mendarah daging, tapi di luar itu semua, keluargalah yang akhirnya menjadi tempat kembali Anda. Seberapapun tuanya Anda, tetaplah seorang anak dari ayah dan ibu. Sekalipun ada mantan istri atau pun suami tapi tak akan pernah ada mantan ayah atau ibu.
Tapi terkadang kenyataannya tak sejalan dengan teori yang ada. Jika diperhatikan, banyak cerita yang mengungkapkan alur tentang hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga. Sayangnya, hal ini tak hanya terjadi di dalam cerita. Banyak di kehidupan sebenarnya yang mengalami permasalahan dengan keluarga. Jadi, bersyukurlah jika Anda memiliki keluarga yang bahagia.
Cara-cara di bawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk memperbaiki lagi tali silaturahmi yang sempat renggang.
1. Datangi orangtua dan minta maaf
Sekalipun Anda tak bersalah, tapi tak ada salahnya jika meminta maaf lebih dulu. Entah karena apa tapi biasanya orangtua memiliki gengsi yang tinggi meski sekadar untuk meminta maaf.
2. Gunakan pihak ketiga
Anda bisa mencari penengah yang mampu menyalurkan aspirasi ke orangtua. Seseorang yang sekiranya akan didengar oleh mereka ketika menyampaikan pendapat. Siapapun mereka, tapi lebih baik lagi jika berasal dari keluarga juga.
3. Bawa putra-putri Anda
Terkadang orangtua bisa luluh saat melihat cucunya. Mungkin terkesan agak kejam karena menggunakan anak sebagai alat untuk menyatukan kembali Anda dan orangtua. Tapi sisi baiknya adalah memperkenalkan dan mendekatkan anak-anak dengan kakek dan neneknya.
4. Sempatkanlah waktu untuk berkunjung
Jangan gunakan sisa waktu yang ada tapi pakailah waktu utama Anda. Dalam artian jangan mengunjungi orangtua sehabis pulang kantor ketika energi sudah habis dan otak tak lagi bisa bekerja. Tapi pilihlah waktu saat Anda merasa fresh, dengan stamina yang baik pula, Sabtu Minggu bisa menjadi pilihan yang baik.
Penulis : Firda Kurnia Widyasari/mediaindonesia.com

1 komentar:

  1. memang kekuatan silaturrahim sangat l;uar biasa...nice post

    BalasHapus

Klub Bisnis Internet Berorientasi Action