
Berangkat dari latar belakang itulah situs politikana.com didirikan. Melalui portal ini, demokrasi dua arah diharapkan mampu dijalankan dengan benar. Tanpa harus takut dalam menyampaikan pendapat, walaupun tidak bisa luput dari kritikan.
"Di situs politikana.com, sumbangan pemikiran dalam bentuk tulisan menjadi suatu hal yang penting. Di sini orang akan terbuka wawasannya tentang politik dari sudut berbeda. Selama ini kan didominasi politisi yang sering muncul di media massa," terang Enda Nasution, salah satu pengelola politikana.com, saat berbincang dengan okezone, Selasa 28 April.
Di portal ini moderasi tetap diberlakukan, namun tidak terlalu ketat bahkan cenderung bebas. Anggota situs ini boleh mengeluarkan uneg-unegnya tentang masalah yang terjadi terhadap negara Indonesia. Jika nanti ada tulisan yang tidak mengena, maka anggota lain akan memberi penilaian negatif.
"Demokrasi itu kan menerima perbedaan. Masalah nanti tulisan tersebut sesuai atau tidak, anggota lain akan menilai. Jika jelek ya jelek, jika bagus ya bagus," lanjut pria yang dinobatkan sebagai Bapak Blogger Indonesia ini.
Yang jelas, politikana.com mencetuskan pendidikan politik yang sesungguhnya, dengan mengedepankan toleransi. Karena politik bukan hanya milik kaum politisi, orang tua, atau kaum tertentu saja. Anak muda yang selama ini lebih melek internet juga diharapkan mau belajar politik. (srn)
(okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar